Mengenal Lebih Dalam Pekuburan Al-Baqi': Tempat Peristirahatan Terakhir yang Penuh Sejarah dan Keutamaan
Al-Baqi’ merupakan tempat pekuburan yang telah menjadi saksi bisu bagi penduduk kota Madinah sejak zaman Nabi shallallahu álaihi wasallam hingga saat ini. Pekuburan ini juga dikenal dengan sebutan Baqi’ al-Ghorqod, mengacu pada masa lalu ketika banyak ditemukan pohon al-Ghorqod, yaitu pohon yang memiliki banyak durinya dan sedikit daun. Namun, sekarang pohon-pohon tersebut sudah tidak ada lagi di al-Baqi’.
Meskipun ada beberapa dalil yang menunjukkan keutamaan dikuburkan di al-Baqi’, namun sanad (rantai perawi) dari dalil-dalil tersebut semuanya bermasalah. Salah satunya adalah hadits dari Ummu Qois binti Mihshon,
yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu áliahi wasallam bersabda,
يَبْعَثُ اللهُ مِنْهَا سَبْعِيْنَ أَلْفًا يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى صُوْرَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ يَدْخُلُوْنَ الجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Allah akan membangkitkan tujuh puluh ribu darinya pada Hari Kiamat wajah mereka seperti bulan purnama, mereka memasuki surga tanpa hisab" (HR Abu Dawud at-Thoyalisi no 1740, At-Thobroni di al-Mu’jam al-Kabiir no 445, dan al-Hakim no 6934) Namun, hadits ini dikategorikan lemah.
Dalam riwayat lain, Ibnu Umar menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu álaihi wasallam bersabda,
أَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الأَرْضُ ثُمَّ أَبُو بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرُ، ثُمَّ آتِي أَهْلَ البَقِيعِ فَيُحْشَرُونَ مَعِي، ثُمَّ أَنْتَظِرُ أَهْلَ مَكَّةَ حَتَّى أُحْشَرَ بَيْنَ الحَرَمَيْنِ
"Aku adalah orang pertama yang akan dibangkitkan dari bumi, kemudian Abu Bakr, kemudian Umar, kemudian aku menuju para penghuni pemakaman al-Baqi`, kemudian mereka semua dibangkitkan bersamaku, kemudian aku menunggu penduduk Mekah sehingga aku dikumpulkan antara penghuni dua Tanah Haram Madinah dan Mekah." (HR At-Tirmidzi no 3692, Al-Hakim no 3732, dan Ibnu Hibban no 6899)
BACA JUGA: Haji Untuk Kedua Orang Tua
Meskipun demikian, ada sebuah hadits yang menunjukkan kemuliaan orang-orang yang dikuburkan di al-Baqi’ karena sering didoakan oleh Nabi shallallahu álaihi wasallam. Bahkan, Jibril pernah memerintahkan Nabi shallallahu álaihi wasallam untuk mendoakan penghuni al-Baqi’,
Nabi shallallahu álaihi wasallam bersabda kepada 'Aisyah,
فَإِنَّ جِبْرِيلَ أَتَانِي … فَقَالَ: إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَأْتِيَ أَهْلَ الْبَقِيعِ فَتَسْتَغْفِرَ لَهُمْ
"Sesungguhnya Jibril datang kepadaku…lalu ia berkata, "Sesungguhnya Rabbmu memerintahkanmu untuk mendatangi para penghuni pekuburan al-Baqii’ lalu engkau memohonkan ampunan bagi mereka" (HR Muslim no 974)
Rasulullah shallallahu álaihi wasallam sering mendoakan penghuni Al Baqii’,Aisyah radhiallahu ánhaa berkata :
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كُلَّمَا كَانَ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَخْرُجُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ إِلَى الْبَقِيعِ، فَيَقُولُ: «السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ، غَدًا مُؤَجَّلُونَ، وَإِنَّا، إِنْ شَاءَ اللهُ، بِكُمْ لَاحِقُونَ، اللهُمَّ، اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ»
"Kebiasaan Rasulullah shallallahu álaihi wasallam jika menginap di jatah nginap Aisyah maka Nabi shallallahu álaihi wasallam keluar di akhir malam ke pekuburan al-Baqii’, lalu beliau berkata, “Keselamatan atas kalian para penghuni tempat tinggal kaum mukminin, telah datang kepada kalian apa yang kalian dijanjikan, kamipun akan seperti kalian hanya saja untuk kami ditunda hingga kemudian hari, dan kami insyaa Allah sungguh akan menyusul kalian. Ya Allah berilah ampunanMu kepada penghuni kuburan Baqii’ al-Ghorqod" (HR Muslim no 974)
Nabi shallallahu álaihi wasallam juga sering mengunjungi al-Baqi’ dan menyampaikan doa yang mengandung pesan keselamatan bagi para penghuninya.
Imam An-Nawawi berkata :
فِيهِ فَضِيلَةُ زِيَارَةِ قُبُورِ الْبَقِيعِ
"Hadits ini menunjukan keutamaan menziarahi kuburan Baqi" (Al-Minhaaj 7/41)
Doa ketika di pemakaman al-Baqii’
Yaitu doa yang diajarkan oleh Nabi kepada Asiyah radhiallahu ánhaa untuk diucapkan kepada para penghuni pemakaman al-Baqii’
السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ
"Keselamatan bagi para penghuni kuburan dari kaum mukminin dan muslimin, dan semoga Allah merahmati orang-orang yang meninggal lebih dahulu dan juga yang belakangan, dan kami insya Allah benar-benar akan menyusul kalian" (HR Muslim no 974)
Namun, perlu dicatat bahwa doa Rasulullah shallallahu álaihi wasallam ini mungkin hanya mencakup mereka yang dikuburkan pada masa tersebut, tetapi bisa juga mencakup seluruh orang yang dikuburkan di al-Baqi’ pada masa mendatang. Meskipun pekuburan al-Baqi’ menjadi tempat peristirahatan bagi banyak orang, namun tidak semua orang yang dikubur di sana menjadi orang yang shalih atau suci, karena tanah tidak dapat mensucikan seseorang. Kesucian seseorang hanya dapat diperoleh melalui amal sholih yang ia lakukan.
Salman al-Farisi radhiallahu ánhu berkata :
إِنَّ الْأَرْضَ لاَ تُقَدِّسُ أَحَداً، وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْإِنْسَانَ عَمَلُهُ
"Sesungguhnya bumi tidak bisa mensucikan seorangpun, akan tetapi seseorang disucikan oleh amal sholihnya" (Atsar riwayat al-Imam Malik di al-Muwattho’ no 2842)