Mengenal Lebih Dalam Gua Tsaur: Tempat Persembunyian Nabi Muhammad dan Abu Bakar

Kategori : Fiqih, Ditulis pada : 06 Juli 2023, 17:22:31

Gua Tsaur adalah gua yang digunakan sebagai tempat persembunyian Nabi Muhammad shallallahu álaihi wasallam dan Abu Bakar radhiallahu ánhu selama tiga hari. Terletak di Jabal Tsaur, sekitar 4 km di selatan kota Mekah, gua ini memiliki tinggi sekitar 748 meter. Gua Tsaur merupakan celah di atas gunung, berbentuk lobang yang tingginya sekitar 1,25 meter, dengan dua lobang di batu tersebut, yaitu lobang di sebelah barat yang digunakan Nabi untuk masuk ke dalam gua dan lobang di sebelah timur.


Dalam perjalanan hijrah mereka menuju kota Madinah, Nabi dan Abu Bakar sebenarnya harus bergerak langsung ke arah utara agar mendekati kota Madinah. Namun, Nabi menggunakan strategi untuk mengelabui kaum Quraisy yang telah menawarkan hadiah 100 ekor onta bagi siapa pun yang dapat menemukan Nabi shallallahu álaihi wasallam atau Abu Bakar, hidup atau mati. Mereka mengambil jalur selatan, semakin menjauhi kota Madinah, dan bersembunyi di Gua Tsaur selama tiga hari. Tujuannya adalah agar kaum Quraisy mengira Nabi dan Abu Bakar sudah berhasil melarikan diri ke arah kota Madinah, padahal sebenarnya mereka masih bersembunyi di gua tersebut.


Aisyah radhiallahu ánhaa berkata :

ثُمَّ لَحِقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ بِغَارٍ فِي جَبَلِ ثَوْرٍ، فَكَمَنَا فِيهِ ثَلاَثَ لَيَالٍ، يَبِيتُ عِنْدَهُمَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، وَهُوَ غُلاَمٌ شَابٌّ، ثَقِفٌ لَقِنٌ، فَيُدْلِجُ مِنْ عِنْدِهِمَا بِسَحَرٍ، فَيُصْبِحُ مَعَ قُرَيْشٍ بِمَكَّةَ كَبَائِتٍ، فَلاَ يَسْمَعُ أَمْرًا، يُكْتَادَانِ بِهِ إِلَّا وَعَاهُ، حَتَّى يَأْتِيَهُمَا بِخَبَرِ ذَلِكَ حِينَ يَخْتَلِطُ الظَّلاَمُ

"Kemudian Rasulullah shallallahu álaihi wasallam dan Abu Bakar pergi ke Gua di jabal (gunung) Tsaur, merekapun bersembunyi di situ selama tiga hari. Dan Abdullah bin Abi Bakar bermalam bersama mereka berdua, ia adalah seorang pemuda yang cerdas dan cepat paham, maka ia meninggalkan mereka berdua di waktu sahur, dan di pagi hari ia seudah berada di tengah-tengah orang-orang Quraisy (di pusat kota Mekah) seakan-akan ia bermalam di situ. Tidaklah ia mendengar tentang satu beritapun yang berkaitan dengan rencana keburukan untuk mereka berdua (Nabi dan Abu Bakar) kecuali ia menghapalnya, hingga jika telah malam iapun datang dan memberitahukan kepada mereka berdua tentang berita tersebut" (HR Al-Bukhari no 3905)


Meskipun Nabi shallallahu álaihi wasallam dan Abu Bakar berusaha mengelabui kaum Quraisy dengan bersembunyi di Gua Tsaur, akhirnya pasukan berkuda Quraisy dan para pencari jejak berhasil menemukan jejak mereka. Pada suatu hari, mereka berada tepat di atas mulut gua. Jika mereka melihat ke bawah, mereka akan menemukan Nabi dan Abu Bakar.

Dalam situasi tersebut, Abu Bakar melihat kaki-kaki kaum musyrikin di atas kepala mereka di dalam gua. Dia khawatir bahwa jika salah seorang dari mereka melihat ke bawah, mereka akan menemukan Nabi dan Abu Bakar. Namun, Nabi menghibur Abu Bakar dengan mengatakan bahwa Allah bersama mereka, dan tidak ada yang perlu ditakutkan.


Abu Bakar radhillahu ánhu berkata :

نَظَرْتُ إِلَى أَقْدَامِ الْمُشْرِكِينَ عَلَى رُءُوسِنَا وَنَحْنُ فِي الْغَارِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ نَظَرَ إِلَى قَدَمَيْهِ أَبْصَرَنَا تَحْتَ قَدَمَيْهِ، فَقَالَ: «يَا أَبَا بَكْرٍ مَا ظَنُّكَ بِاثْنَيْنِ اللهُ ثَالِثُهُمَا»

"Aku melihat kaki-kaki kaum musyrikin di atas kepala kami, dan kami sedang berada di Gua, maka aku berkata, "Ya Rasulullah, seandainya salah seorang dari mereka melihat ke kedua kakinya maka ia tentu akan melihat kita di bawah kedua kakinya". Maka Nabi shallallahu álaihi wasallam berkata, "Wahai Abu Bakar, apa persangkaanmu tentang dua orang yang ketiganya adalah Allah?" (HR Al-Bukhari no 3653 dan Muslim no 2381)


Allah berfirman :

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

"Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita“. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS At-Taubah : 40)


Meskipun ada beberapa hadits yang mengisahkan tentang sarang laba-laba yang menutupi mulut gua, pertumbuhan pohon di mulut gua, dan kehadiran dua ekor merpati, semua hadits ini memiliki kualitas yang lemah dan tidak dapat dijadikan sebagai bukti. Sebaliknya, hadits yang shahih menjelaskan ketakutan Abu Bakar ketika melihat kaki-kaki kaum musyrikin. Jika ada sarang laba-laba atau pohon di mulut gua, Abu Bakar tidak perlu khawatir karena mereka tidak akan terlihat oleh kaum musyrikin yang tertutup oleh sarang laba-laba dan pohon.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id