Mengenal Lebih Dalam Masjid Quba

Kategori : Fiqih, Ditulis pada : 10 Juli 2023, 17:38:55

Masjid Quba, dinamakan demikian karena terletak di kampung bernama Qubaa'. Tempat ini dulunya merupakan tempat tinggal Bani Amr bin Auf, yang berjarak sekitar 5 km di sebelah barat daya Masjid Nabawi. Awalnya, Quba' adalah nama sebuah sumur di sana, tetapi kemudian menjadi nama kampung.


Ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berhijrah ke Madinah, kegiatan pertama yang dilakukannya adalah membangun Masjid Quba'. Oleh karena itu, masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun dalam Islam dan masjid pertama yang digunakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat berjamaah bersama para sahabat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di kampung Bani Amr bin Auf selama beberapa belas hari sambil mendirikan Masjid Quba.


Masjid Quba sangat berkesan di hati Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, beliau mengunjungi masjid ini setiap hari Sabtu, baik dengan berjalan kaki maupun naik tunggangan. Bahkan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak suka meninggalkan masjid setelah masuk ke dalamnya, kecuali setelah melakukan shalat di dalamnya. Nabi juga melakukan shalat dua rakaat di Masjid Quba.


Kebiasaan Nabi ini juga diikuti oleh Ibn Umar, beliau berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ، مَاشِيًا وَرَاكِبًا

“Nabi shallallahu álaihi wasallam biasa mendatangi Masjid Quba setiap hari sabtu, baik berjalan kaki maupun naik tunggangan” (HR Al-Bukhari no 1193)


Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sendiri turun langsung dalam pembangunan Masjid Quba.

Dari Syamuus binti Nu’man radhiallahu ánhaa bahwasanya dia berkata:

نَظَرْتُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَدِمَ، وَنَزَلَ وَأَسَّسَ هَذَا الْمَسْجِدَ، مَسْجِدَ قِبَاءَ، فَرَأَيْتُهُ يَأْخُذُ الْحَجَرَ – أَوِ الصَّخْرَةَ – حَتَّى يَصْهَرَهُ الْحَجَرُ، وَأَنْظُرُ إِلَى بَيَاضِ التُّرَابِ عَلَى بَطْنِهِ وَسُرَّتِهِ، فَيَأْتِي الرَّجُلُ مِنْ أَصْحَابِهِ وَيَقُولُ: بِأَبِي وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللهِ، أَعْطِنِي أَكْفِكَ، فَيَقُولُ: «لَا خُذْ حَجَرًا مِثْلَهُ»

"Aku melihat Rasulullah shallallahu álaihi wasallam ketika beliau tiba (di Quba), beliau tinggal dan membangun masjid ini yaitu Masjid Qubaa’. Saya melihat beliau mengambil sebuah batu besar lalu beliau dekatkan ke (perut) beliau([3]), dan aku melihat bekas putihnya tanah di perut atau pusar beliau‚ lalu datang seeorang sahabat dan berkata, "Demi Allah wahai Rasulullah biarkan saya yang bawa". beliau menjawab, "Tidak‚ Ambillah batu lain yang semisalnya !". Dan sampai pada ahirnya beliau selesai membuat pondasinya. (HR At-Thobroni di al-Mu’jam al-Kabiir no 802. Al-Haitsami berkata, "Para perawainya tsiqoh" (Majma’ Az-Zawaaid 4/11 no 5898), akan tetapi hadits ini didhoífkan oleh Al-Albani di Ats-Tsmar al-Mustathoob 2/569-570)


Keutamaan Masjid Qubaa’


Masjid Quba memiliki beberapa keutamaan yang tidak dimiliki oleh masjid lainnya, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Salah satunya adalah bahwa masjid ini adalah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ketika berhijrah ke Madinah. Allah juga menyebutkan masjid ini dalam Al-Qur'an dengan pujian-Nya.

Allah ta'ala berfirman:

لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

"Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih" (QS At-Taubah : 108)


Shalat di Masjid Quba memiliki pahala seperti melakukan umroh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءَ، فَصَلَّى فِيهِ صَلَاةً، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

"Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian mendatangi masjid Quba’ lalu sholat di dalamnya dengan suatu sholat maka baginya seperti pahala orang yang melaksanakan umrah" (HR Ibnu Majah no 1412 dan dishahihkan oleh Al-Albani dan Al-Arnaúuth)


Hukum-hukum berkaitan dengan sholat di Masjid Qubaa’


Berbagai hukum terkait shalat di Masjid Quba juga disebutkan.

  1. seseorang harus berwudhu sebelum pergi ke masjid tersebut untuk mendapatkan pahala umroh. Jika wudhu terputus di tengah perjalanan, dia harus berwudhu lagi, dan kehilangan wudhu tidak menghalangi pahala umroh. Shalat yang mendapatkan pahala umrah bisa berupa shalat fardhu maupun shalat sunnah.
  2. Bagi yang berniat melakukan shalat sunnah di Masjid Quba, dia bisa melakukan dua atau empat rakaat. Disarankan untuk tidak sengaja shalat di Masjid Quba pada waktu-waktu terlarang, seperti setelah shalat subuh dan setelah shalat ashar. Namun, jika seseorang pergi ke Masjid Quba untuk shalat fardhu, seperti shalat maghrib, setelah shalat ashar, dia bisa melakukan shalat tahiyyatul masjid sebagai pengganti menunggu shalat maghrib.
  3. Para jamaah haji/umroh boleh mengunjungi Masjid Quba berulang kali untuk shalat di sana, meskipun setiap hari. Salah satu sunnah Nabi adalah pergi ke Masjid Quba dengan berjalan kaki atau naik kendaraan. Disarankan bagi seseorang untuk juga pergi ke Quba dengan berjalan kaki seperti yang dilakukan oleh Nabi, meskipun itu memakan waktu dan melelahkan. Semua ini akan dihitung sebagai amal yang baik.


Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id