Kesalahan dalam Ibadah Thawaf di Maqam Ibrahim
Ketika melaksanakan thawaf dalam ibadah haji atau umroh, seringkali terjadi beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari. Salah satunya adalah kesalahan-kesalahan yang terjadi di Maqam Ibrahim
Pertama, mengusap-ngusap Maqam Ibrahim, padahal Maqam Ibrahim sebenarnya bukan untuk diusap, melainkan digunakan sebagai tempat sholat bagi mereka yang selesai melakukan thawaf. Umar bin Al-Khotthob radhiallahu ánhu berkata,
وَافَقْتُ رَبِّي فِي ثَلاَثٍ: فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَوِ اتَّخَذْنَا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى، فَنَزَلَتْ: {وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى}….
"Aku menyepakati Rabbku pada tiga perkara. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kita menjadikan sebagian maqom Ibrahim tempat sholat?. Maka turunlah firman Allah “Dan jadikanlah sebagian maqom Ibrahim tempat sholat" (QS Al-Baqoroh : 125)….”(HR Al-Bukhari no 402)
Ibnu Umar berkata,
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، «فَطَافَ بِالْبَيْتِ سَبْعًا، وَصَلَّى خَلْفَ المَقَامِ رَكْعَتَيْنِ، وَطَافَ بَيْنَ الصَّفَا وَالمَرْوَةِ»
"Nabi shallallahu álaihi wasallam datang lalu beliau thowaf 7 kali, dan sholat 2 rakaah di belakang maqom Ibrahim, lalu thowaf/bersaí antara as-Shofa dan al-Marwah" (HR Al-Bukhari no 395)
Baca Juga: Mengenal Masjid Al Jum'at
Qotadah rahimahullah berkata,
إِنَّمَا أُمِرُوا أَنْ يُصَلُّوا عِنْدَهُ وَلَمْ يُؤْمَرُوا بِمَسْحِهِ، وَلَقَدْ تَكَلَّفَتْ هَذِهِ الْأُمَّةُ شَيْئًا مِمَّا تَكَلَّفَتْهُ الْأُمَمُ قَبْلَهَا، وَلَقَدْ ذَكَرَ لَنَا بَعْضُ مَنْ رَأَى عَقِبَهُ وَأَصَابِعَهُ، فَمَا زَالَتْ هَذِهِ الْأُمَمُ يَمْسَحُونَهُ حَتَّى اخْلَوْلَقَ وَانْمَحَى
"Mereka hanyalah diperintahkan untuk sholat di sisi maqom Ibrahim dan mereka tidak diperintahkan untuk mengusapnya. Sungguh umat ini telah berlebihan melakukan sesuatu yang dilakukan oleh umat-umat sebelumnya. Sebagian orang yang telah melihat bekas kaki dan jari-jari kaki Ibrahim telah bercerita kepada kami, akan tetapi umat ini terus mengusapnya hingga akhirnya using dan hilang bekas tersebut" (Tafsir At-Thobari 2/527)
Kedua, beberapa orang meyakini bahwa sholat dua rakaat setelah thawaf harus dilakukan persis di belakang Maqam Ibrahim. Padahal, jika lokasi thawaf sangat padat, maka sholat bisa dilakukan di mana saja di Masjidil Haram, tidak harus persis di belakang Maqam Ibrahim.
Ketiga, ada yang berlama-lama sholat dua rakaat setelah thawaf, padahal sunnahnya adalah sholat yang ringan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sebaiknya seseorang segera menyelesaikan sholat untuk memberi kesempatan kepada jamaah lain yang belum sholat. Nabi shallallahu álaihi wasallam yaitu rakaát pertama membaca surat al-Kafirun dan rakaát kedua membaca surat al-Ikhlash. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu álaihi wasallam.
Keempat, sebagian orang berhenti di Maqam Ibrahim untuk berdoa, padahal ini bukanlah bagian dari tuntunan ibadah thawaf.
Kelima, sebagian orang meyakini bahwa setelah sholat dua rakaat, dianjurkan untuk berdoa. Padahal, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam setelah sholat dua rakaat langsung melanjutkan thawaf tanpa berdoa. Sebaiknya seseorang menyelesaikan sholat dengan ringan dan langsung beranjak untuk memberi tempat kepada jamaah lain yang belum menunaikan thawaf. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu álaihi wasallam.