Pengertian Tawaf Haji, Jenis dan Waktu Pelaksanaanya
Pengertian Tawaf Haji, Jenis dan Waktu Pelaksanaanya
Tawaf menjadi salah satu rukun haji yang perlu dilasanakan. Artinya bagi jamaah harus mengerjakan Tawaf Haji supaya ibadah ini dikerjakan dengan lengkap.
Setiap tahapan dalam ibadah haji memiliki makna dan tujuan yang mendalam, termasuk tawaf. Pelaksanaan rukun haji ini melibatkan putaran mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.
Apa Itu Tawaf dalam Haji?
Tawaf adalah istilah yang memiliki "berputar" atau "mengelilingi". Perintah rukun haji ini untuk telah dicantumkan dalam ayat 29, Surat Al-Hajj.
Secara garis besar, tawaf mengacu pada ibadah yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah, bangunan suci di pusat Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Ibadah tawaf dikerjakan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali berlawanan arah jarum jam. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad, sebuah batu hitam yang menjadi penanda.
Saat melakukan tawaf, tiga putaran pertama dianjurkan untuk berjalan lebih cepat, sementara empat putaran terakhir dilakukan dengan berjalan biasa.
Ibadah ini mempertemukan umat Muslim dari seluruh belahan dunia di satu lokasi yang sama, yaitu Masjidil Haram.
Dalam menjalankan tawaf, Rasulullah ﷺ memberikan contoh dengan melakukannya secara tenang dan tidak terburu-buru.
Pelaksanaan tawaf haji tidak hanya berhenti pada putaran mengelilingi Ka'bah. Jamaah pun diwajibkan untuk melaksanakan sa'i, yakni berjalan atau berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Di sinilah muncul pertanyaan apa yang dimaksud tawaf dan sai dalam haji?
Secara sederhana, tawaf adalah ritual mengelilingi Ka'bah, sedangkan sa'i adalah perjalanan antara Shafa dan Marwah.
Kedua ibadah ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan haji yang harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketulusan.
Sa'i menggambarkan perjuangan Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Ismail, yang kemudian Allah mengabulkan doanya dengan air zamzam.
Jenis-Jenis Tawaf dalam Haji
Terdapat beberapa jenis tawaf yang perlu dipahami oleh setiap jamaah haji. Berikut penjelasannya.
- Thawaf Qudum: Atau juga disebut thawaf wurud serta Thawaf Tahiyyah, adalah penghormatan kepada mereka yang bukan dari Makkah.
- Thawaf Ifadhah: Dikenal pula dengan sebutan thawaf ziarah, yaitu rukun haji yang telah disepakati oleh para ulama. Apakah tawaf Ifadah wajib haji? Jawabannya adalah ya.
- Thawaf Wada': Dikenal sebagai Thawaf Shadr atau Thawaf Akhirul 'Ahd, thawaf ini dianggap wajib oleh jumhur ulama, terkecuali menurut madzhab Maliki yang menganggapnya sunnah.
- Thawaf umrah: Adalah salah satu rukun umrah.
- Thawaf Nadzar: Dihukumi wajib untuk yang bernadzar dan bisa dilakukan kapan saja.
- Thawaf Tathawwu': Dapat dikerjakan kapan pun, tidak terkecuali pada waktu terlarang untuk shalat, sesuai mayoritas ulama.
Dalam melaksanakan tawaf, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
- Tidak sedang dalam kondisi hadats, baik kecil maupun besar.
- Aurat harus tertutup sepanjang tawaf berlangsung.
- Mengawalinya dari Hajar Aswad dan pundak kiri harus berada searah dengan posisi Hajar Aswad.
- Seluruh langkah yang dipijak wajib berada di sisi kiri Ka'bah.
- Tetap memastikan posisi Ka’bah selalu berposisi di sebelah kiri saat melaksanakan tawaf haji.
- Selama tawaf, seluruh badan serta pakaian mesti berada di luar Ka’bah, termasuk Syadzarwan serta Hijr Isma'il.
- Tawaf harus dilakukan tujuh kali putaran.
- Hanya fokus pada tawaf, tidak diperbolehkan memiliki niat lain.
- Seluruh pelaksanaan dilakukan di dalam Masjidil Haram.
Kapan Jamaah Haji Melakukan Tawaf?
Waktu terbaik untuk melaksanakan thawaf adalah pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah melempar jumrah aqabah dan melakukan tahallul. Jika tidak memungkinkan, tawaf juga dapat dilakukan setelah tengah malam, setelah fajar terbit, atau setelah matahari terbit pada hari yang sama.
Meskipun tidak ada batas waktu pasti untuk mengakhiri tawaf ini, sangat disarankan untuk menyelesaikannya sebelum hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah) berakhir.
Penutup
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa tawaf haji adalah bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah haji.
Melalui pelaksanaan rukun haji ini, jamaah diharapkan mampu memperkuat iman dan ketaatan kepada Allah Ta’ala.