Memahami Aturan Umroh Terbaru dan Kewajiban yang Harus Dipenuhi

Kategori : Umrah, Ditulis pada : 19 Juni 2025, 09:06:18

Memahami Aturan Umroh Terbaru dan Kewajiban yang Harus Dipenuhi.jpg

Memahami Aturan Umroh Terbaru dan Kewajiban yang Harus Dipenuhi

Bagi calon jamaah umroh, memahami aturan umroh terbaru sangatlah penting demi kelancaran dan keamanan dalam menjalankan ibadah. Kementerian Agama terus menekankan pentingnya pemahaman terhadap regulasi terkini, terutama yang berkaitan dengan kepatuhan, prosedur keberangkatan, aspek keamanan, serta kapasitas jamaah.

Perubahan regulasi dapat terjadi sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi ataupun situasi global. Tujuan dari pembaruan aturan ini adalah untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan jamaah selama beribadah di Tanah Suci, serta menghindari kemungkinan penolakan keberangkatan akibat ketidaksesuaian dokumen atau pelanggaran prosedur.

Ibadah umroh bukan sekadar perjalanan spiritual ke Kota Mekkah. Ada berbagai syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar ibadah dapat diterima secara sah dan berjalan lancar. Sayangnya, masih banyak calon jamaah yang kurang memahami perubahan peraturan umroh terbaru sehingga berisiko mengalami kendala saat akan berangkat.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi setiap calon jamaah untuk selalu memperbarui informasi terkait kebijakan terbaru sebelum melaksanakan umroh. Hal ini akan membantu mereka menjalankan ibadah dengan tenang dan terhindar dari kendala administratif atau hukum di perjalanan.

Apa Saja Aturan Umroh Terbaru dan Kewajiban yang Harus Dipenuhi

Pemerintah Arab Saudi secara berkala meng-update kebijakan umroh terbaru dan regulasi terkait pelaksanaan ibadah umroh bagi seluruh umat Muslim. Setiap tahun, sejumlah persyaratan dan ketentuan dapat mengalami perubahan dibandingkan dengan aturan sebelumnya.

Kebijakan ini disusun oleh otoritas Kerajaan Arab Saudi bersama dengan dukungan dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Tujuannya tak lain ialah untuk memastikan pelaksanaan ibadah berjalan lancar, tertib, dan aman.

Umroh sendiri terkenal sebagai "haji kecil," yaitu ibadah ziarah ke Baitullah yang dapat dilakukan di luar musim haji. Meskipun memiliki kesamaan tujuan spiritual, tata cara pelaksanaan umroh berbeda dengan haji. Salah satu perbedaannya adalah bahwa umroh tidak mengharuskan jamaah bermalam di Padang Arafah, Mina, atau Muzdalifah seperti halnya dalam ibadah haji.

Ibadah umroh termasuk sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, terdapat waktu-waktu tertentu yang tidak disarankan untuk melaksanakannya, seperti pada hari Arafah, Idul Adha, dan tiga hari tasyrik, di mana hukum pelaksanaannya menjadi makruh.

Mengingat pentingnya memahami prosedur dan ketentuan yang berlaku, setiap calon jamaah wajib membekali diri dengan pengetahuan seputar syarat-syarat umroh. Dengan begitu, mereka dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan terhindar dari kendala administratif atau pelanggaran yang dapat menghambat pelaksanaan umroh.

Ketentuan Umroh yang Benar dan Syarat yang Harus Dipenuhi

Sebelum melaksanakan ibadah umroh, sebaiknya para calon jamaah memahami dan mengenali terlebih dahulu syarat serta ketentuan yang berlaku. Hal ini penting agar pelaksanaan ibadah berjalan lancar, sah secara syariat, dan sesuai dengan aturan umroh terbaru yang ditetapkan oleh pihak berwenang, baik dari Arab Saudi maupun Indonesia.

Syarat Wajib Umroh

Untuk dapat menjalankan umroh, seseorang harus memenuhi beberapa syarat dasar berikut:

  1. Beragama Islam.
  2. Telah baligh atau dewasa.
  3. Memiliki akal sehat.
  4. Mampu secara finansial dan fisik.
  5. Merdeka, bukan hamba sahaya.
  6. Bagi perempuan, harus disertai mahram atau dalam pengawasan yang sah.

Syarat-syarat ini merupakan syarat sahnya ibadah umroh dalam ajaran Islam dan menjadi fondasi sebelum menyiapkan hal-hal administratif lainnya.

Ketentuan Visa Umroh dan Prosedur Administratif

Visa umroh diterbitkan khusus untuk keperluan ibadah dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain seperti bekerja atau melakukan aktivitas non-ziarah. Masa berlaku visa umroh umumnya tiga bulan sejak tanggal penerbitan. Jamaah wajib kembali ke negara asal sebelum masa berlaku visa habis agar tidak terkena sanksi hukum dari otoritas Arab Saudi.

Selain itu, saat ini penyerahan biometrik (sidik jari dan foto wajah) telah menjadi langkah wajib bagi calon jamaah dari luar Arab Saudi. Ini merupakan bagian dari sistem identifikasi dan keamanan internasional.

Pentingnya Menggunakan Biro Resmi

Untuk menghindari risiko penipuan dan memastikan proses keberangkatan yang sah, sangat dianjurkan agar calon jamaah mendaftar melalui biro perjalanan umroh resmi yang telah terdaftar di Kementerian Agama Republik Indonesia. Biro resmi akan memastikan seluruh proses administrasi, termasuk visa, tiket, akomodasi, hingga pelaksanaan ibadah, dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

Persyaratan Dokumen yang Harus Dipenuhi

Adapun persyaratan wajib yang masuk dalam kebijakan umroh terbaru yaitu:

  • Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga (KK).
  • Fotokopi buku nikah, bagi pasangan suami istri yang berangkat bersama, terutama yang berusia di bawah 45 tahun.
  • Fotokopi akta kelahiran anak, jika anak berangkat bersama ayah kandung.
  • Buku vaksin meningitis asli dan Covid-19, sebagai bukti telah divaksin sesuai ketentuan.
  • Pas foto ukuran 4x6 sebanyak 6 lembar
  • Bagi wanita yang berangkat sendiri usia di bawah 45 tahun, dikenakan mahram.
  • Konfirmasi pembelian tiket pesawat pulang pergi.
  • Salinan reservasi hotel sela di Arab Saudi.
  • Paspor harus memiliki minimal 6 bulan masa berlaku sebelum tanggal keberangkatan.
  • Visa umrah dapatan dari agen resmi yang bekerjasama dengan pemerintah Arab Saudi.

Rukun Umroh

Beberapa hal yang masuk dalam rukun atau wajib dilakukan saat umrah yaitu:

  • Para jamaah umrah melakukan niat atau ihram yang ditandai dengan penggunaan pakaian ihram.
  • Setelah itu membaca niat di Miqat dimana merupakan titik awal dalam beribadah. Syarat yang harus dipenuhi sebelumnya yaitu mandi dan wudhu untuk mensucikan diri. Memakai wangi-wangian, merapikan jenggot, memotong kuku, merapikan rambut ketiak dan kemaluan. Selain itu, melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat dan membaca doa Talbiyah sejak melewati batas Miqat hingga sampai ke kota Makkah.
  • Tawaf sebanyak 7 kali
  • Sa'i Antara Shafa dan Marwah
  • Mencukur Rambut (Tahallul)
  • Selalu menjalankan setiap rukun secara berurutan dan tidak ada yang boleh terlewat.

Itulah beberapa aturan umroh terbaru yang berlaku dan wajib dilakukan. Semua diatur oleh Pemerintahan Arab Saudi dan menteri agama RI demi memperlancar ibadah umroh semua umat muslim

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id