Keindahan Jabal uhud Dan Kisah Perang Uhud

Kategori : Sejarah Islam, Ditulis pada : 05 September 2024, 11:22:32

Keindahan Jabal uhud Dan Kisah Perang Uhud -  HaramainKU.jpg

Mengenal Lebih Dekat Tentang Jabal Uhud

Jabal Uhud yang dikenal dengan peristiwa perang Uhud merupakan sebuah bukit bebatuan merah yang berjarak 5 kilometer dari utara kota Madinah yang memiliki tinggi mencapai sekitar 1.077 meter dengan panjang seikitar 7 kilometer terletak di utara kota Madinah menyimpan berbagai kisah khazanah Islam di zaman Nabi Muhammad ﷺ.

Apa Arti Jabal Uhud?

Nama Uhud itu sendiri diambil dari artinya tersebut yaitu “penyendiri”, dikarenakan posisi Jabal Uhud itu sendiri tidak berada dalam posisi bersambungan tidak seperti bukit-bukit lainnya di Madinah yang saling bersambungan. Atas dasar inilah penduduk kota Madinah menyebutnya dengan Jabal Uhud yang artinya ‘bukit menyendiri”.

Apa Keistimewaan Jabal Uhud?

Jabal Uhud itu sendiri memiliki keistimewaannya tersendiri. Jabal Uhud adalah bukit yang dijanjikan akan berada di surga.

Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa, ‘Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga’,” demikian dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Bagaimana Kisah Perang Di Jabal Uhud?

Jabal Uhud juga memiliki kisahnya sendiri sebagai saksi pertempuran kedua antara Kaum Muslimin dengan Kaum Quraisy di Lembah Jabal Uhud.

Awal Mula Peperangan

Awal mula perang dimulai dengan kedatangan Abu Sufyan selepas membawa kafilah dagangnya, ia berkata di hadapan para pembesar Quraisy,

“wahai Quraisy, sesungguhnya Muhammad telah mengalahkan kalian dan membunuh pemimpin-pemimpin terbaik kalian. Bantulah aku dengan harta ini untuk memeranginya!” para pemuka Quraisy pun menyambut ajakan tersebut hingga terkumpullah 1.000 ekor unta dan 50.000 dinar.

Mereka berangkat meninggalkan Kota Makkah di hari kamis bulan Syawal dengan berkekuatan sekitar 3.000 prajurit.

Al-Abbas yang mendengar berita tersebut langsung dengan segera menulis surat kepada Rasulullah ﷺ untuk memberi informasi atas apa yang sedang terjadi di tengah kaum Quraisy. Surat itu disampaikan oleh pengantar surat dari kabilah Bani Ghaffar.

Strategi Perang Uhud

Setelah mendegar berita tersebut Rasulullah ﷺ mulai menyiapkan rencana dan pasukan Muslimin yang berjumlah sekitar 1.000 orang.

Ketika Nabi ﷺ dan para pasukannya telah sampai di wilayah Syauth (tempat antara Madinah dan Uhud), para kaum munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay beserta 300 pengikutnya menarik diri seraya berkata, “Dia (Muhammad) telah mengikuti kemauan mereka (sahabat) dan mengabaikan aku.

Untuk apa kita membunuh diri kita sendiri wahai teman-teman?” maka kembalilah Abdullah bin Ubay beserta para pengikutnya Kembali ke Madinah.

Sabtu pagi hari pada tanggal 7 Syawal tahun 7H, beliau telah Bersiap untuk berperang bersama dengan 700 sahabatnya.

Beliau menugaskan para pemanah yang berjumlah 50 orang di komandoi oleh Abdullah bin Jubair untuk tetap dalam posisi masing-masing, tidak meninggalkan posnya sekalipun melihat pasukannya disambar oleh burung.

Para pemanah ini berada di belakang pasukan utama dan Rasulullah ﷺ memerintahkan para pemanah untuk mengusir kaum musyrikin dengan hujan panah agar tidak ada yang menyerang kaum muslimin dari arah belakang.

Perang diawali dengan pertarungan satu melawan satu, Thalhah bin Abi Thalhah sebagai salah satu pemegang panji orang kafir pun menantang untuk bertanding.

Ajakan ini disambut oleh Zubair bin Al-Awwam dengan langsung menerjangnya saat musuh berada di atas untanya hingga jatuh lalu tersungkur dan ditebaslah batang lehernya dengan pedangnya. Dari kejadian inilah Zubair dipanggil dengan Al-Hawariyyun (pengikut setia).

Setelah itu perang berkecamuk, pedang saling berdentingan. Pasukan Quraisy pun mencoba tiga kali untuk menerobos pertahanan kaum Muslimin, akan tetapi digagalkan oleh mudah dengan pasukan pemanah sehingga mampu memukul mundur Kaum Quraisy.

Perang Pertama, Dimenangkan Oleh Kaum Muslimin

Pada awal peperangan Kaum Muslimin diberi kemenangan oleh Allah. Para kaum musyrikin berlari secara terbirit-birit, sementara kaum perempuannya meneriakkan doa kesialan dan sumpah serapah. Kaum muslimin terus mendesak pasukan Quraisy. Akan tetapi kesenangan tersebut berubah dalam sekejap.

Lalu Apa Penyebab Kekalahan Perang Uhud?

Pasukan pemanah melupakan pesan Nabi Muhammad ﷺ untuk tidak meninggalkan posisinya, walaupun dalam kondisi kemenangan.

Mereka berkata, “Ayo kita kumpulkan ghanimah sebanyak-banyaknya! Teman-teman kita telah menang. Apa yang kalian tunggu lagi?”

Abdullah bin Jubair sebagai pemimpin pasukan pemanah pun seraya berkata, “Apakah kalian lupa apa yang telah dipesankan oleh Nabi Muhammad kepada kalian?”

Setelah para pasukan pemanah turun dari tempatnya, Khalid bin Walid yang saat itu masih dalam posisi kafir melihat pos pemanah tersebut yang telah ditinggalkan oleh pasukan pemanah kaum Muslimin,

maka ia pun membawa pasukan berkudanya menempati pos tersebut setelah dapat membunuh Abdullah bin Jubair serta beberapa teman sisanya. Disinilah momen membalikan keadaan dari Khalid bin Walid.

Bagaimana Akhir Dari Perang Uhud?

Perang pun diakhiri oleh kekalahan pada kaum Muslimin, 75 orang syahid dari kaum Muslimin Anshar dan 10 orang syahid dari kaum Muslimin Muhajirin.

Selain itu, 46 dari 85 orang yang syahid merupakan pejuang dalam Perang Badar juga. Termasuk di dalamnya paman Nabi Muhammad ﷺ yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib.

Pelajaran Yang Dapat Dipetik Dari Perang Uhud

Di perang ini juga dapat diambil Pelajaran untuk kaum Muslimin, mereka sadar atas kesalahan mereka yaitu, melanggar perintah Rasulullah ﷺ.

Sebab kekalahan telah diketahui, maka kunci kemenangan perang setelahnya pun berada di tangan. Maka setelah Perang Uhud Kaum Muslimin selalu meraih kemenangan dalam setiap perangnya.

Jabal Uhud, dengan keindahan bikit bebatuan merahnya menjadi daya tari peziarah ketika melakukan unroh dan haji bukan sekedar bukit biasa.

Ini adalah bukit yang kelak akan berada di surga dan terukir Sejarah Perang Uhud antara kaum Muslimin dengan Kaum Quraisy.

Kunjungan Ke Jabal Uhud Tidak Hanya Sebuah Perjalanan Wisata

Kunjungan ke Jabal Uhud tidak hanya sebuah perjalanan wisata biasa, tetapi juga perjalanan Rohani yang memperdalam iman dan pengetahuan.

Jangan lewatkan untuk menyusuri jejak para sahabat Nabi dan meresapi hikmah di balik setiap peristiwa yang terjadi di Jabal Uhud.

Segera rencanakan ziarah anda ke tempat bersejarah ini dan booking segera dengan HaramainKU penyedia layanan travel umroh sesuai dengan sunnah Rasulullah dan syariatnya.

Keluargaku… Ibadahku.. HaramainKU.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id