Semangat & Serius Menjalankan Umroh

Kategori : Berita, Ditulis pada : 08 Juni 2023, 18:37:03

Menjalankan ibadah umroh adalah impian banyak umat Muslim di seluruh dunia. etiap tahun, jutaan orang berbondong-bondong ke Mekah untuk melaksanakan umroh, ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Umroh memiliki banyak keutamaan dan pahala yang berlimpah, dan untuk mengambil manfaat penuh dari ibadah ini, seseorang perlu menjalankannya dengan semangat dan keseriusan yang tinggi.


Timbulkan rasa cinta kepada Allah


Rasa cinta kepada Allah adalah inti dari ibadah. Ibnul Qayyim rahimahullah dalam syair Nuniyah-nya mengatakan:


وعبادة الرحمن غاية الحب مع ذل عابده هما قطبان


“Ibadah kepada Ar-Rahman adalah cinta yang paling puncak dibarengi dengan perendahan diri dari seorang hamba kepada-Nya. Keduanya (cinta dan perendahan diri) adalah dua pangkal dari ibadah.”


Maka orang yang cinta kepada Allah ta'ala, pasti dia akan merasakan manisnya ibadah. Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:


ثَلاثٌ مَن كُنَّ فيه وجَدَ طَعْمَ الإيمانِ: مَن كانَ يُحِبُّ المَرْءَ لا يُحِبُّهُ إلَّا لِلَّهِ، ومَن كانَ اللَّهُ ورَسولُهُ أحَبَّ إلَيْهِ ممَّا سِواهُما، ومَن كانَ أنْ يُلْقَى في النَّارِ أحَبَّ إلَيْهِ مِن أنْ يَرْجِعَ في الكُفْرِ بَعْدَ أنْ أنْقَذَهُ اللَّهُ منه


“Tiga jenis orang yang jika termasuk di dalamnya maka seseorang akan merasakan lezatnya iman: orang yang mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya paling ia cintai daripada selain keduanya, dan orang yang dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada ia kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan ia dari kekufuran.” (HR. Bukhari no. 6041, Muslim no.43)


Salah satu cara untuk menimbulkan rasa cinta kepada Allahadalah dengan banyak mengingat nikmat Allah ta'ala yang karunikan kepada kita yang tidak terhitung lagi banyaknya. Sehingga kita bersemangat untuk beribadah kepada Allah ta'ala sebagai bentuk rasa syukur kita atas semuan nikmat tersebut. Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, ia berkata:


أنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هذا يا رَسولَ اللَّهِ، وقدْ غَفَرَ اللَّهُ لكَ ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِكَ وما تَأَخَّرَ؟ قالَ: أفلا أُحِبُّ أنْ أكُونَ عَبْدًا شَكُورًا


“Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah shalat malam sampai pecah-pecah kakinya. Aisyah pun mengatakan: mengapa engkau melakukan demikian wahai Rasulullah? Padahal dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni? Nabi menjawab: Bukankah seharusnya aku senang jika aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Bukhari no.4837)


Mukmin yang kuat lebih baik dari mukmin yang lemah


Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.”(HR. Muslim)

Mukmin yang kuat disini adalah mukmin yang kuat imannya. Yang dimaksud kuatnya iman adalah seseorang mampu melaksanakan kewajibannya dan menyempurnakannya dengan amalan sunnah. sedangkan seorang mukmin yang lemah imannya terkadang dia tidak melaksanakan kewajibannya dan enggan meninggalkan yang haram. Maksud dari hadits tersebut bahwa mukmin yang kuat imannya lebih baik dan lebih Allah cintai dari mukmin yang lemah imannya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa mukmin yang kuat imannya dan yang lemah imannya sama-sam memiliki kebaikan. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda demikian agar tidak di salah pahami bahwa mukmin yang lemah imannya tidak memiliki kebaikan sama sekali. Mukmin yang lemah imannya masih memiliki kebaikan dan lebih baik dari orang kafir. Tapi tentu saja mukmin yang kuat imannya lebih baik dan dicintai Allah ta'ala.


Melatih kekhusyukan


Hendaknya kita berusaha melatih kekhusukan dalam tiap ibadah. Karena kekhusyukan akan menimbulkan rasa cinta dan semangat untuk melaksanakan ibadah selanjutnya. Allah ta'ala berfirman,


وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ


“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. al-Baqarah: 45)

As-Sa’di dalam Tafsirnya mengatakan: “Shalat itu menjadi mudah dan ringan bagi mereka (orang yang khusyuk). Karena kekhusyukan, rasa takut kepada Allah, dan harapan yang besar terhadap pahala dari Allah, akan menghasilkan rasa ringan dalam shalat dan akan melapangkan dadanya.” (Tafsir as-Sa’di)


Pelajari Tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam beribadah


Cinta kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam akan menumbuhkan manisnya iman. Dan bentuk kecintaan kita kepad Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah mempelajari tuntunan-tuntunannya dalam akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak. Sampai setiap perbuatan kita di atas petunjuk yang jelas dan bukan hawa nafsu, perasaan dan sangkaan semata. Sehingga, muncullah semangat untuk mengerjakannya karena kita tahu pasti itu adalah tuntunan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam. Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,


لكلِّ عملٍ شِرَّةٌ ولكلِّ شِرَّةٍ فَترةٌ فمَن كانَت فترتُهُ إلى سنَّتي فقد اهتَدى ومَن كانَت فترتُهُ إلى غيرِ ذلكَ فقَد هلَكَ


“Setiap amalan ada masa semangatnya, dan setiap masa semangat ada masa futurnya. Barang siapa yang futurnya di atas sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk. Barang siapa yang futurnya bukan di atas sunnahku, maka ia akan binasa.” (HR. Ahmad no. 6764, dishahihkan al-Albani dalam takhrij Kitabus Sunnah hal.51)

Hadits ini menunjukkan orang yang memahami sunnah Nabi akan selamat dari futur yang berkepanjangan, sehingga ia akan kembali semangat lagi melakukan ketaatan.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id