Ternyata Bukan Hitam & Putih, Ini Penampakan Hajar Aswad Setelah di Foto 49 Ribu Megapixel

Kategori : Info & Teknis, Ditulis pada : 13 Juni 2023, 15:50:59

Hajar Aswad, atau Batu Hitam, adalah sebuah batu yang terletak di salah satu sisi Ka'bah dan menjadi bagian penting dari ritual haji dan umrah dalam Islam. Batu ini, seperti namanya, berwarna hitam, meski pada awalnya berwarna putih. Menurut tradisi, Hajar Aswad berasal dari surga dan warnanya berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia.


Pada tahun 2021, pemerintah Arab Saudi merilis foto resolusi tinggi dari Hajar Aswad untuk pertama kalinya. Foto ini memberikan gambaran yang sangat jelas tentang batu bersejarah ini. Dengan teknik fotografi baru yang menggunakan fokus panoramik, foto ini berhasil menangkap detail batu Hajar Aswad dengan sangat baik.


"Foto ini berukuran hingga 49.000 megapixel dan membutuhkan waktu tujuh jam untuk mengambilnya, serta lebih dari 50 jam untuk mengolahnya," kata juru bicara General Presidency of the Two Holy Mosques, otoritas yang merilis foto ini. 


Proses pemotretan ini melibatkan pengambilan 1.050 foto, masing-masing berukuran 160 gigabyte. Teknik yang dikenal sebagai focus stacking digunakan untuk menggabungkan beberapa foto dengan titik fokus yang berbeda, sehingga hasil akhirnya tetap tajam.


Menurut Afifi Al-Akiti, peneliti studi Islam di Oxford University, ini adalah pertama kalinya foto digital batu ini diperbesar dan orang dapat melihat batu itu dari dekat dan secara personal. Foto pertama menunjukkan Hajar Aswad yang dilindungi oleh lingkaran perak, seperti yang biasa kita lihat. Foto kedua menunjukkan batu tersebut secara keseluruhan, dan foto ketiga menunjukkan adanya batu hitam di Hajar Aswad.



Yang mengejutkan adalah, setelah dipotret dengan resolusi tinggi, tampaklah bahwa Hajar Aswad sebenarnya tidak sepenuhnya hitam. Batu ini memiliki warna asli yang lebih mirip merah dengan beberapa bagian hitam. 

"Orang bisa melihat bahwa batu ini sebenarnya tidak hitam. Meskipun batu ini belum pernah difoto seperti ini sebelumnya, saya pikir umat Muslim begitu rendah hati dan ilmu pengetahuan bisa berperan penting dalam agama," kata Al-Akiti.

Umat Islam percaya bahwa Hajar Aswad, turun dari surga dan diberikan kepada Nabi Ibrahim oleh malaikat Jibril. Batu ini diletakkan dalam bingkai perak dan ditempatkan di sudut Ka'bah di Masjidil Haram, Kota Makkah, Arab Saudi, sekitar 1,5 meter di atas tanah.

Makkah adalah pusat spiritual Islam. Di sinilah Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya pada awal abad ke-7. Saat melaksanakan ibadah haji atau umroh, umat Islam berjalan berlawanan arah jarum jam mengelilingi Ka'bah dalam prosesi tawaf. 

Di saat itulah, peziarah biasanya menyentuh, mencium, atau menghadapkan telapak tangan kanan mereka ke arah Hajar Aswad saat berjalan melewatinya.

Umat Islam berusaha sebisa mungkin untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad saat melakukan ibadah haji dan umrah. Hal ini karena mereka percaya bahwa batu ini akan menjadi saksi bagi mereka di hari kiamat. 

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai hajar Aswad, “Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya.”

Selama pandemi COVID-19, akses ke Hajar Aswad sempat ditutup selama kurang lebih dua tahun. Pembatasan akses ini merupakan upaya pencegahan penularan virus dan masih berlaku hingga musim haji tahun 2022.

Namun, kini Hajar Aswad telah kembali dibuka. Seperti sebelum masa pandemi COVID-19, sisi Hajar Aswad tak pernah sepi pengunjung. Jemaah berjalan menyusuri sisi Ka'bah, lalu sedikit demi sedikit merangsek masuk ke depan Hajar Aswad. Sebagian jemaah lainnya datang dari arah depan, berbaris, berdesakan, sampai bisa mencapai mulut Hajar Aswad.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id