Beberapa Kesalahan Ketika Berihram
Beberapa Kesalahan Ketika Berihram
Siapa yang tidak mau berhaji? Pasti setiap dari kaum muslimin ingin sekali melaksanakan ibadah haji setidaknya sekali dalam seumur hidup. Ibadah haji sendiri merupakan ibadah yang sangat agung.
Dalam pelaksanaan ibadah haji kita perlu mengetahui pemahaman dan ketepatan dalam melaksanakan ibadah tersebut, termasuk dalam melakukan masing-masing rukunnya. Terkadang kita masih melakukan kesalahan dalam melakukan salah satu rukunnya, terutama disini yaitu berihram.
Oleh karena itu, pada pembahasan kita kali ini adalah kesalahan-kesalahan umum ketika berihram, berikut adalah:
Melewati miqot tanpa berihram.
Hal ini banyak dilakukan oleh para jemaah haji dan umroh Indonesia yang melakukan ihramnya ketika sampai di Jeddah.
Keyakinan bahwa disebut ihram jika telah mengenakan kain ihram.
Banyak jemaah yang meyakini hal tersebut, yang sebenarnya ihram adalah berniat dalam hati untuk melakukan ibadah haji atau umroh.
BACA JUGA: Mengulangi Umroh dalam Satu Safar
Wanita yang keadaan haidh tidak berihram karena menganggap ihram harus bersuci terlebih dahulu.
Yang benar adalah wanita haidh boleh berihram dan melakukan haji selain thawaf. Setelah dia suci, baru dia berthawaf tanpa harus keluar menuju miqot untuk memulai ihram karena tadi sejak awal sudah berihram.
Sesungguhnya memahami semua tata cara yang benar adaalh kewajiban ketika kita hendak melaksanakan ibadah yang agung ini, agar kita bisa dipastikan ibadah ini mampu menghapus segala dosa kita semua. Tadi yang disebutkan juga merupakan kesalahan-kesalahan umum yang biasanya dilakukan oleh sebagian kaum muslimin.
Hindari kesalahan-kesalahan umum seperti melewati miqot tanpa berihram atau salah dalam memahami syarat ihram. Dengan persiapan yang tepat, perjalanan ibadah Anda akan lebih tenang dan sesuai dengan syariat. Daftarkan diri Anda sekarang melalui HaramainKu dan rasakan pengalaman Haji dan Umroh terbaik bersama kami! Kunjungi website kami di haramainku.com.
Dengan membekali diri kita dengan pemahaman yang benar, diharapkan ketika melaksanakan ibadah haji dan umroh dapat berjalan dengan tenang dan sesuai syariat yang diajarkan Rasul-Nya. Semoga setiap langkah ibadah kit aini senantiasa diterima dan diberkahi oleh Allah subhanau wa ta’ala.