Alih Kelola Haji 2026, Kemenag Siap Bantu BP Haji Susun Data Jamaah
Alih Kelola Haji 2026, Kemenag Siap Bantu BP Haji Susun Data Jamaah
HaramainKU - Dikutip dari situs Himpuh News, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menyatakan kesiapan instansinya untuk membantu Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) dalam mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji tahun 2026. Menurutnya, data merupakan faktor utama yang menentukan dalam memperbaiki mekanisme penyelenggaraan haji ke depan.
"Ini (Kemenag) bersama BP Haji sedang menyiapkan untuk 1447 Hijriah (2026 Masehi), mudah-mudahan kita siapkan data yang baik," ujar Hilman dalam sebuah forum diskusi yang bertajuk "Membedah Permasalahan Penyelenggaraan Ibadah Haji" di Jakarta, Selasa (15/7/2025), sebagaimana dilaporkan oleh Antaranews.
Hilman menjelaskan bahwa informasi akurat mengenai jamaah sangat vital untuk menunjang pelunasan biaya haji, pengaturan daftar tunggu, hingga kelancaran pemberangkatan ke Tanah Suci.
Dalam kesempatan itu, Hilman juga mengangkat isu mengenai kuota haji yang tidak terpakai. Ia menyarankan perlunya kesepakatan resmi agar tidak memanfaatkan sisa kuota haji agar tidak mengganggu ketertiban antrian dan menghindari ketimpangan antar jamaah.
"Kita belajar betul dari tahun yang lalu bahwa orang yang melunasi belakangan, tidak bisa dengan begitu mudah bergabung dengan orang yang melunasinya di depan. Suami melunasi belakangan, ya tidak bisa serta merta bergabung dengan istrinya yang di depan," paparnya.
Ia menyarankan agar masalah ini diatasi melalui perubahan UU Haji, sehingga sisa kuota tidak lagi menjadi celah penyalahgunaan atau memicu loncatan antrean yang merugikan bagi jamaah lain.
Apabila sisa kuota tetap digunakan, Hilman menilai bahwa jamaah pengganti tidak layak menerima manfaat dana haji sebesar jamaah yang berangkat sesuai dengan urutan antrean.
Sebagaimana diketahui, penyelenggaraan haji tahun 2026 akan sepenuhnya dialihkan dari Kementerian Agama ke BP Haji. Oleh karena itu, persiapan dari segi data, sistem antrean, dan regulasi akan menjadi faktor penentu keberhasilan proses peralihan ini.
