Menjaga Keikhlasan Ketika Umroh
Umroh adalah ibadah yang sangat agung disisi Allah subhaanahu wa ta'ala. Umroh memiliki banyak keutamaan dan pahala yang melimpah disisi Allah. Oleh karena itu kita harus menjaga keikhlasan dalam melaksanakan ibadah umroh ini.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ
“Allah akan menolong umat ini karena sebab orang miskin, karena do’a orang miskin tersebut, karena shalat mereka dan karena keikhlasan mereka dalam beramal.”
Syarat diterimanya suatu amalan adalah Ikhlas karena Allah Ta'ala dan sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tanpa Adanya ikhlas, amalan akan menjadi sia-sia. Ibnul Qayyim dalam kitab Al-Fawaid memberikan nasehat yang sangat indah tentang ikhlas, “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.”
Ikhlas dalam beribadah
Setiap amalan sangat tergantung pada niat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amal itu tergantung dari niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan.”
Dan niat itu tergantung dengan keikhlasan pada Allah ta'ala. Allah ta'ala berfirman,
bersabda,
إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya amal itu tergantung dari niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan.”[2]
Allah pun mengetahui semua yang ada pada hati kita. Allah ta'ala berfirman,
قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ
“Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui”.” (QS. Ali Imran: 29)
Di dalam ayat yang lain, Allah ta'ala memperingatkan bahaya riya' (lawan dari ikhlas). Allah ta'ala berfirman,
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
“Jika kamu mempersekutukan (Rabbmu), niscaya akan hapuslah amalmu.” (QS. Az Zumar: 65)