Fatwa Ulama: Hukum Meninggalkan Mabit di Muzdalifah
Seseorang bertanya kepada Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah: "Apakah hukum bagi orang yang haji meninggalkan mabit di Muzdalifah pada malam idul Adha ?"
Seseorang bertanya kepada Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah: "Apakah hukum bagi orang yang haji meninggalkan mabit di Muzdalifah pada malam idul Adha ?"
Seseorang bertanya kepada Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah: "Apa hukum meninggalkan mabit di Mina pada hari kesembelian dari bulan Dzulhijjah karena adanya kebakaran di Mina pada tahun 1417 H?"
Seseorang bertanya kepada Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah: "...Apakah boleh meninggalkan mabit di Muzdalifah dan adakah sangsi bagi orang yang meninggalkannya ? Apakah shalat Maghrib dan Isya mencukupi dari wukuf dan mabit di Muzdalifah, di mana orang yang haji shalat maghrib dan isya di Muzdalifah kemudian langsung ke Mina ? Dan apakah sah wukuf di Muzdalifah dengan cara seperti itu ? Mohon penjelasan tentang hal tersebut beserta dalilnya."
Thawaf Wada' adalah thawaf terakhir di Masjidil Haram, sebagai akhir perjalanan haji. Ini merupakan thawaf terakhir bagi orang yang melaksanakan haji sebelum meninggalkan Mekkah, tidak ada lagi ibadah setelahnya.
Begadang di Muzdalifah atau Mina tanpa alasan yang mendasar bertentangan dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai di Muzdalifah, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat Maghrib dan Isya' secara berjama' ta'khir dengan satu adzan, lalu tidur hingga fajar.
Mencuci atau membilas kerikil sebelum melempar jumroh adalah kesalahan yang sebaiknya dihindari. Kerikil yang digunakan untuk melempar jumroh bukanlah benda najis, sehingga tidak memerlukan persyaratan suci. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah melempar jumrah dengan menggunakan kerikil tanpa mencucinya terlebih dahulu. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan terbaik dalam hal ini.
Penting untuk dipahami bahwa bagi mereka yang menunaikan ibadah haji dengan manasik tamattu’ atau qiron, memiliki tanggung jawab untuk melakukan hadyu (sembelihan hewan yang dihadiahkan di tanah suci Mekkah). Di sisi lain, saat tiba Hari Raya Idul Adha, disunnahkan bagi umat muslim, termasuk jama’ah haji, untuk berqurban (menyembelih hewan udhiyah).