Waktu Datang dan Pulangnya Wukuf di Arofah
Waktu Datang dan Pulang Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang paling utama. Dalam praktiknya, waktu pelaksanaan wukuf telah ditentukan oleh syariat Islam. Artikel ini akan membahas waktu datang dan pulang wukuf di Arafah berdasarkan fatwa ulama, sekaligus memberikan panduan bagi jamaah haji agar ibadahnya sah dan mabrur.
Pentingnya Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah rukun yang harus dipenuhi oleh setiap jamaah haji. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
"Haji adalah wukuf di Arafah. Maka siapa yang mendapati Arafah pada malam hari sebelum terbit fajar, sesungguhnya dia telah mendapat haji." (HR. Tirmidzi).
Hadist ini menegaskan bahwa ibadah haji tidak akan sempurna tanpa melaksanakan wukuf di Arafah. Oleh karena itu, memahami waktu yang disyariatkan untuk wukuf menjadi sangat penting bagi jamaah.
Waktu Disyariatkan untuk Datang ke Arafah
Menurut mayoritas ulama, waktu yang tepat untuk datang ke Arafah adalah setelah terbit matahari pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah dianjurkan untuk:
- Melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar dengan qashar dan jama’ taqdim.
- Menggunakan satu kali adzan dan dua iqamat.
- Beristirahat sejenak sebelum memulai wukuf.
Tuntunan ini sesuai dengan praktik Rasulullah ﷺ dalam melaksanakan haji Wada'. Memulai wukuf setelah melaksanakan shalat ini menunjukkan kepatuhan terhadap sunnah Nabi.
Seseorang bertanya kepada Syaikh Bin Baaz: "Kapan jama’ah haji berangkat menuju Arafah dan kapan meninggalkannya?" Syaikh Bin Baaz menjawab:
”Disyari’atkan datang ke Arafah setelah terbit matahari pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) dan melaksanakan shalat dzuhur dan ashar di qashar dan jama’ taqdim dengan satu adzan dan dua iqamat karena meneladani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Dan jama’ah haji berada di Arafah hingga terbenam matahari dengan memperbanyak dzikir, do’a, membaca al-Qur’an dan talbiyah. Juga disyariatkan memperbanyak membaca :
"Laa ilaha illallahu wah dahu laa syaikalahu, lahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syain qadiir, subhaanallahi walhamdullahi walaa ilaha ilallahu wala hawla wala quwwata illa billahi"
Juga disunnahkan mengangkat kedua tangan dan menghadap kiblat ketika berdoa dengan memuji Allah dan membaca shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada awal dan akhir do’a, karena Arafah semuanya adalah tempat wukuf.
BACA JUGA: Kesalahan-kesalahan yang Sering Terjadi Selama Wukuf di Arafah
Lalu ketika matahari terbenam disyri’atkan meninggalkan Arafah untuk menuju Muzdalifah dengan suasana tenang disertai memperbanyak talbiyah. Dan jika telah sampai di Muzdalifah melaksanakan shalat maghrib dan isya dijama’ dengan satu adzan dan dua iqamat, di mana shalat Maghrib tetap dilakukan tiga rakaat sedang shalat Isya dilaksanakan dua rakaat.”
[Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Haji dan Umrah oleh Ulama-Ulama Besar Saudi Arabia, penyusun Muhammad bin Abadul Aziz Al-Musnad, terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Penerjemah H.Asmuni Solihan Zamaksyari Lc]
Aktivitas Selama Wukuf
Wukuf di Arafah adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Jamaah dianjurkan untuk:
- Memperbanyak dzikir, doa, dan membaca Al-Qur'an.
- Membaca talbiyah dan kalimat tauhid: "Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadir."
- Menghadap kiblat dan mengangkat tangan saat berdoa.
Beberapa ulama juga menganjurkan untuk menyebutkan permohonan secara spesifik dalam doa. Jangan lupa memulai doa dengan memuji Allah dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Waktu Meninggalkan Arafah
Jamaah haji disyariatkan meninggalkan Arafah setelah matahari terbenam pada 9 Dzulhijjah. Waktu ini telah disepakati oleh para ulama berdasarkan tuntunan Rasulullah ﷺ. Ketika meninggalkan Arafah, jamaah hendaknya:
- Memperbanyak talbiyah dan dzikir selama perjalanan ke Muzdalifah.
- Setibanya di Muzdalifah, melaksanakan shalat Maghrib dan Isya secara jama' qashar.
Konsekuensi Jika Meninggalkan Arafah Sebelum Waktu yang Tepat
Meninggalkan Arafah sebelum matahari terbenam memiliki konsekuensi tertentu, di antaranya adalah:
- Menurut mayoritas ulama, jamaah wajib membayar kafarat berupa penyembelihan hewan kurban yang dibagikan kepada fakir miskin di Makkah.
- Jika jamaah kembali ke Arafah pada malam hari sebelum fajar, kewajiban membayar kafarat ini dapat gugur.
Pentingnya Mematuhi Waktu Wukuf
Mematuhi waktu yang telah disyariatkan untuk wukuf di Arafah adalah bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Waktu yang telah ditentukan ini memberikan kesempatan bagi jamaah untuk bermunajat dan memohon ampunan Allah. Wukuf di Arafah adalah momen yang sangat sakral, di mana doa-doa diijabah dan rahmat Allah turun kepada hamba-Nya.
Wukuf di Arafah adalah inti dari pelaksanaan haji. Memahami waktu yang disyariatkan untuk datang dan meninggalkan Arafah akan memastikan ibadah haji dilakukan dengan sempurna. Sebagai jamaah, penting untuk senantiasa mengikuti tuntunan Nabi Muhammad ﷺ dan fatwa para ulama agar ibadah haji menjadi sah dan diterima.
Mari sempurnakan ibadah haji kita dengan mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ. Pelajari lebih lanjut panduan wukuf di Arafah dan tata cara ibadah haji di artikel kami berikutnya: [Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umrah]